Tuesday, January 27, 2009

satu cita-cita satu jalur

from old blog http://karyaindonesiaku.blogspot.com (not exist)

dah lama juga tapi ini cerpen sih. dikit banget
gue buat tanggal 27 januari 2009

Aku terlahir dengan tubuh yang tak bercacat. Dengan berat tiga koma lima kg dan tinggi lima puluh satu centimeter. Tumbuh di keluarga yang disiplin. Hidup menuju cita-cita. Namaku Vandi. Sekarang bersekolah di sekolah swasta di tangerang. Kelas dua SMP.

Hari jumat ada pelajaran character building bersama Pak Catur . Penampilan diperhatikan di sana. Dasi harus rapi, kaos kaki di atas mata kaki.

"Anak-anak naikkan dasi kalian. Bapak mau lihat." kata Pak Catur.
Semua anak diperiksa.

"Baik. Hari ini Bapak ingin bercerita tentang cita-cita. Cita-cita itu merupakan salah satu tujuan kita hidup. Banyak hal yang bisa menjadi jalur untuk kita mencapai cita-cita kita masing-masing. Sekarang mister ingin bertanya kepada Vandi. Apa cita-citamu nak?"
"Menjadi master di dalam program (progammer)." kata Vandi.

"Apakah kau sudah menyiapkan dasarnya?"

"Belum pak."

"Kita memang belum menyiapkan dasar. Ingat satu cita-cita satu jalur. Jangan melenceng dari jalur. Dengan tetap di jalur akan mempermudah kamu semua untuk mencapai cita-cita kalian."
Bisa dibilang kata-kata ini bisa menjadi motivasi bagi diriku. Selama ini menjadi progammer hanyalah sebuah mimpi belaka bukanlah sebuah cita-cita. Tahulah orang tualah penyebabnya. Aku ini sudah memakai kacamata nanti kalau bekerja di depan komputer akan memperbanyak minus di mata.

Tapi sekarang aku sudah bisa memilih. Maka dari itu sekarang aku sudah menyiapkannya dengan membaca buku tentang komputer. Memang sulit karena tidak didukung orang tua. Ingat, gunakan talenta yang ada untuk dikembankan bukan untuk dibiarkan menghilang.
Jadi tentukan cita-citamu dan jalurmu. Kalau ingin menjadi seorang dokter mulailah belajar ilmu kedokteran bukan mempelajari ilmu mesin. Berusahalah mengejar mimpimu.X)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...