Monday, September 30, 2013

Music Corner 17

Sesekali boleh dong gue tampilin cover-an orang buat sekuel Music Corner. Hehe. Band ini namanya Beilys. Sekilas info, band ini terdiri dari empat orang cewek. Yang bikin gue tertarik adalah cara mereka membawa lagunya. Interaktif dan unik (karena cewek semua). Dari pertama gue ngeliat penampilan mereka di edufair salah satu univ swasta, gue udah demen banget. Apalagi cara sih penabuh cajon itu kayak gak bisa nyantai gitu. Hahahaha. Music cover yang paling gue suka adalah Treasure by Bruno Mars. Enak pol.

Nah, enjoy nih :)

credit: Uploader





Read more!

Wednesday, September 18, 2013

Music Corner 16

Pas lu kecil, pernah gak sih diboboin  sama buku dongeng atau sekedar cerita pembawa ngantuk? Gue rasa pernahlah sekali, walau bukan dongeng. Kalau gue dulu sih bukan cerita dongeng, tapi diceritain soal perempuan jepang -- yang ada di lukisan rumah gue -- kalau setiap malam suka jalan-jalan, dengan bunyi "tuk tuk tuk". Jadi setiap pengasuh gue bilang awas "tuk tuk tuk" gue pasti langsung tidur. Ajaib ya, hanya sebuah cerita loh.

Cerita dongeng itu penting loh untuk membangun imajinasi sih anak, kalau lu udah jadi orang tua, bolehlah sesekali bawain cerita dongeng buat sih anak. Biasanya kalau lagi ngedongeng fabel, yang hewan-hewan gitu, pasti harus ngeperagain caranya mereka berkomunikasi dong. Biar lebih kerasa gitu. Kalau anjing itu menggonggong, kalau kucing mengeong, kalau sapi moooooo, nah kalau rubah suaranya apa? Gue gak tau. Swiper berbicara manusia.

Nih, ada orang yang bikin lagu mengenai "What the fox say?".



Dog goes woof, cat go meow.
Bird goes tweet, and mouse goes squeek.
Cow goes moo. Frog goes croak, and the elephant goes toot.
Ducks go quack and fish go blub, and the seal goes OW OW OW.
But there's one sound that no one knows...
WHAT DOES THE FOX SAY!?

Ring-ding-ding-ding-dingeringeding!
Gering-ding-ding-ding-dingeringeding!
Gering-ding-ding-ding-dingeringeding!
WHAT THE FOX SAYS!
Wa-pa-pa-pa-pa-pa-pow!
Wa-pa-pa-pa-pa-pa-pow!
Wa-pa-pa-pa-pa-pa-pow!
WHAT THE FOX SAYS!
Hatee-hatee-hatee-ho!
Hatee-hatee-hatee-ho!
Hatee-hatee-hatee-ho!
WHAT THE FOX SAYS!
Joff-tchoff-tchoff-tchoffo-tchoffo-tchoff!
Joff-tchoff-tchoff-tchoffo-tchoffo-tchoff!
Joff-tchoff-tchoff-tchoffo-tchoffo-tchoff!
WHAT THE FOX SAYS!

Big blue eyes, pointy nose, chasing mice, and digging holes.
Tiny paws, up the hill, suddenly you're standing still.
Your fur is red, so beautiful, like an angel in disguise.
But if you meet a friendly horse, will you communicate by mo-o-o-o-orse?
...mo-o-o-o-orse? ...mo-o-o-o-orse?
How will you speak to that h-o-o-orse?
...h-o-o-orse? ...h-o-o-orse?
WHAT DOES THE FOX SAY!?

Jacha-chacha-chacha-chow!
Jacha-chacha-chacha-chow!
Jacha-chacha-chacha-chow!
WHAT THE FOX SAYS!
Fraka-kaka-kaka-kaka-kow!
Fraka-kaka-kaka-kaka-kow!
Fraka-kaka-kaka-kaka-kow!
WHAT THE FOX SAYS!
A-hee-ahee ha-hee!
A-hee-ahee ha-hee!
A-hee-ahee ha-hee!
WHAT THE FOX SAYS!
A-oo-oo-oo-ooo!
A-oo-oo-oo-ooo!

The secret of the fox, ancient mystery.
Somewhere deep in the woods, I know you're hiding.
What is your sound? Will we ever know? Will always be a mystery; what do you say?
You're my guardian angel, hiding in the woods.
What is your sound? Will we ever know?
I want to, I want to, I want to know!

Menurut lu dari sekian contoh suara itu, yang mana paling bener? Gue sih yang ding-ding-ding. Hahahahaha.

Demikianlah music corner kali ini :)

Read more!

Wednesday, September 11, 2013

Namaku: Refan. Bab 2

Hal terakhir yang gue inget dari kelas 10 -- selain yang ada di Bab 1 -- yaitu keadaan rumah gue yang kayak kapal pecah. Orang tua gue resmi bercerai. Ayah gue seorang pilot yang super sibuk, yang akhirnya memilih untuk bersetubuh dengan pesawat daripada dengan istrinya mengabdikan diri pada pesawat. Sedangkan ibu gue, dia sibuk sama kegiatan kantor. Iya, beliau wanita yang independen. Gue gak ngerti gimana kisah cinta mereka. Seorang pilot dan wanita karir yang super sibuk. Akhirnya, gue dan adik intelek gue diasuh sama Bibi Jeanette. Kami memanggilnya Auntie Jean. Inilah salah satu alasan kenapa gue yakin ada darah bule di dalam tubuh gue. Yes! Gue orang bule. Bule campuran. Pevita pearce, cewek gue. Amin.

Masuk kelas sebelas adalah sebuah impian remaja, terutama pria. Kenapa? Karena ini waktunya untuk hunting ikan di laut lepas. Banyak orang yang bilang, pertumbuhan fisik perempuan akan terlihat semasa mereka menginjak kelas sebelas. Perempuan cenderung akan terlihat lebih dewasa, layaknya anak SMU. Tidak terlihat lagi sifat SMP yang masih terbawa, kecuali mereka yang memutuskan untuk tetap menjadi anak SMP. Sok unyu. Sok imoet. Mual. Hoek.

Komposisi kelas pun berubah. Gue udah gak sekelas lagi sama mailakat pembuat mimisan -- baca bab 1. Biasanya, skala antara perempuan dan pria cukup terbagi rata, tapi karena banyaknya pendatang baru, akhirnya skala berbalik. Pria menjadi dominan disini, yang artinya akan semakin banyak saingan buat mancing. Ah, dunia gak adil. Namun, tampaknya itu gak jadi masalah karena semua perempuan di kelas, lulus dari uji standarisasi gue. Yes! Banyak ikan gemuk di laut. Lalu, pikiran gue melayang jauh setelah menyadari bahwa gue dikelilingi malaikat kw super. Rasanya kayak raja roma yang lagi makan anggur sambil dikipasin sama daun pisang. Gue ngelamun.

"Pagi anak-anak!" Teriakan ini memecah lamunan gue. Nengok kanan, nengok kiri. Gue mencari sumber suara. Ternyata, itu suara Pak Doni Fapor. Salah satu guru menggelikan yang pernah ada. Beliau berperawakan tinggi besar dengan perut menjuntai ke depan, dilengkapi dengan sikat hitam tebal di atas bibir dan pelindung alami yang tebal di sekitar lengan (red: rambut tangan). Jangan bilang, dia wali kelas gue. Gawat!

"Bagaimana libur kalian? Pasti tidak menyenangkan, karena kalian pasti sangat rindu sekolah. Terutama sa-" Belum selesai bicara, salah seorang murid mendadak tersungkur dan muntah. Semua cengo melihat anak itu, kemudian melirik ke arah Pak Doni.

. . . Suasana hening . . .

Sesungguhnya anak itu gak muntah. Perisitiwa itu cuman kejadian yang terjadi dalam benak gue.

Ini yang sesungguhnya terjadi,
"Bagaimana libur kalian? Pasti-" Tanya Pak Doni.
"Sangat seru! Karena kita tidak perlu ketemu sama Bapak." Teriak salah seorang murid.
"Iya, kita tidak perlu melihat Bapak memainkan rambut yang sudah mulai habis itu." Kelas riuh dengan tawa.
"Bapak mau tahu surga apa yang nyata?" Tanya seorang perempuan berambut ikal.
"Tidak melihat Bapak berada di kelas ini!" Tawa semakin riuh.

Pak Doni diam mematung. Beliau menghela napas panjang. Matanya, mulai berair. Bibirnya bergetar. Inilah satu hal yang menggelikan. Pak Doni memiliki tingkat feminisme yang cukup tinggi. Bahkan dengan bantuan badan besar dan kumis tebal, feminismenya masih terlihat. Biasanya, dalam hitungan lima detik beliau akan...

Gue bahkan belum menyelesaikan kalimat dan beliau sudah pergi. Sungguh aneh dunia ini. Sayang, kamu dimana? Aku rindu.

"One man! Touchdown!" Tampaknya, bakal ada preman kelas nih. Bahagia bener habis ngerjain guru. Padahal gurunya kan unyu menggilikan jijik kayak gitu, kasian kali. Setelah gue perhatikan, ternyata murid yang tadi teriak adalah Philipus Ambrose. Namanya terdengar yunani banget kan? Ayahnya sangat percaya bahwa mereka punya keturunan dewa Yunani. Ayahnya seorang sejarawan yang sangat mengagumi budaya Yunani. Lalu, kenapa gue bisa tahu? Karena dia dulu sempet deketin ibu gue, yang dia kira adalah seorang janda. Dasar genit.

"Bangga banget lu Lip. Biasa kale, bentaran juga lu dipanggil kepala sekolah." Celetuk Chloe. Chloe ini perempuan yang sangat independen. Dia gak takut sama pria, tapi bisa jinak sama pria kalau lu tau cara menaklukannya. Dia memiliki badan yang ideal, rambut yang lurus dan panjang, mata yang indah, bibir tipis, kulit putih, suara yang merdu, eye catchy, tidak mudah dilupakan, jatuh cinta pada pandangan pertama dan sangat ... cantik. Bahkan gue gak bisa melupakan pandangan pertama gue ke dia. Ketika angin sepoi membelai lembut pipi dan WHUUUSH! Rambutnya berkibar. Merpati berterbangan di belakangnya. Aaaaah, aku melihat keperkasaan Pencipta.

"Ooh! Ooh! Jadi ada yang mencoba jadi peramal ... Cantik?" Philip berjalan pelan ke meja Chloe dan dia menatapnya lurus. Tajam.
"Mau ngerayu gue? Percuma. Gue gak butuh rayuan dari elu. Anak mami." Wih! Chloe bisa jadi dingin begitu juga.
"Apa?!" Hahahaha. Wajahnya sih Philip memerah, alisnya bertemu. "Belum pernah dipukul ya?"
"Cupu beraninya sama perempuan. Cupu. Cupu. Sini lawan gue kalau berani!" Teriak gue dari dalam hati. Sejujurnya gue takut sama Philipus. Dia berbadan jangkung dengan otot yang menyesakkan baju dan muka yang garang.
"Sini pukul kalau berani!" Chloe janganlah kamu balas lagi, akang tidak berani untuk membela kamu.
"Untung lu cewek..." Philip berkata dengan nada merendah dan berjalan menjauh. Keluar kelas. Tampaknya dia ke kantin.

Dada gue kembang kempis. Eh bentar, kenapa gue yang jadi panikan dan deg-degan? Mungkin ini telepati dari Chloe kali ya. Ah, aku memang berjodoh dengan seorang malaikat.

===

Kehidupan sekolah gue gak berbeda jauh sama di rumah. Kalau di sekolah, gue adalah seorang nerd yang sok jagoan, di rumah gue adalah anak yang sok pintar padahal  prestasi gue jauh di bawah Vini, adik gue. Dia adik gue satu-satunya yang masih available, eh adik gue cuman satu deh. Berwajah lebih bule dari gue, dengan rambut kecoklatan dan badan yang mulai terbentuk. Belum lagi, dengan kebiasaannya yang suka berolahraga dan makan sehat. Sudah banyak pria yang mengincarnya, tapi mereka tahu bakal sulit mendapatkan Vini. Wong Vini adalah seorang yang independen. Sepertinya sifat ini diturunkan dari Ibu gue.

"Kak, aku kangen ibu dan ayah nih." Celetuk Vini yang menghempaskan dirinya di ranjang.
"Kakak juga kangen sih, tapi mereka punya kesibukan sendiri. Mau bagaimana lagi?"
"Tapi, aku ingin ... setidaknya bertemu dengan mereka. Bercengkrama lagi seperti dulu. Makan bersama lagi saat makan malam, atau sekedar piknik di bukit belakang rumah."
"Hmm.. kakak juga pengen." Giliran gue kali ini yang menghempaskan diri ke atas ranjang. "Tapi, kemungkinan itu sangat kecil. Kamu sendiri juga tau kan, kalau hal seperti itu cuman membuat kita jadi gak bisa maju?"
"Iya Kak."

Sebetulnya, hubungan kami ke orang tua pun tidak seharmonis percakapan kami. Mereka jarang pulang ke rumah, sehingga interaksi kami pun tidak banyak. Kalau pun pulang, waktunya tidak tepat. Antara kami sedang bersekolah, atau kami sudah tidur. Bahkan kami lebih dekat dengan tetangga di komplek yang memperhatikan kami. Pernah suatu malam, kami tidak makan apapun karena Ibu lupa menyiapkan makanan. Alhasil, kami diberikan makanan oleh tetangga sebelah yang kebetulan sedang mampir. Sungguh ironis kan? Tapi orang tua tetap orang tua. Tanpa mereka, kami tidak ada di sini. Mereka adalah pahlawan, tanpa tanda jasa.

"Kak, gimana kabar Kak Clara?"
"Hah? Clara?"
"Ah sok lupa, itu ehem-ehemnya kamu yang dulu. Jaman labil. SMP."
"Kamu labil dong, kamu kan masih SMP."
"..."
"Clara ya, terakhir aku denger sih dia masuk salah satu SMA ternama di kota. Beasiswa pula."
"Yah sayang dong dulu kakak menjauh dari dia, kalau sekarang masih dekat kan bisa jadi pelindung kakak."
"Maksudnya pelindung?"
"Iya, biar kakak gak keliatan bego-bego amat gitu loh. Untuk dapetin cewek pinter kan rada susah."
"Kamu ya!" Gue lempar bantal dan nutup muka dia pake bantal. "Rasakan nih, ngomong sembarangan sama Kakakmu yang bule ini."
"Am... fun, Ka.." Karna kasian, gue sudahi menutupu mukanya pakai bantal. Kalau misalkan dia mati, nanti siapa yang nemenin gue lagi.
"Eh udah malam nih, mandi gih abis itu turun ke bawah. Makanannya udah siap kayaknya."
"Iya-iya." Vini bangun seketika dan berjalan keluar.

Dasar Vini, karna dia gue jadi keinget lagi sama Clara. Gue udah berjuang buat ngelupain dia selama setahun belakangan. Kira-kira gimana kabar dia sekarang ya? Mumpung lagi sendiri, kayak emang tepat banget nih buat ngestalk dia. Hohoho. Eh itu gak gentle, gue harus sms dia. 


Semoga dia masih inget sama gue, sama nama gue, sama kenangan kami, sama ciu- eh ngapain gue cerita kenangan gue sama kalian. Nanti gue jadi makin galau. Hmm.. satu kenangan yang gak pernah lepas dari gue adalah ketika gue secara berani bilang. "Clar, kamu wanita paling jaha cantik yang pernah aku lihat, kamu mau jadi ehemku gak?" Kenapa gak jadi pacar? Karena kata mama anak SMP gak boleh pacaran. Dan jawabannya dibalas sangat lama, tapi jawaban akhirnya Yes. SHE SAID YES. #senangnyalamaranditerima.

Kemudian hening...

Read more!

Tuesday, September 10, 2013

Movie Review: Planes (2013)

Planes (2013)


Rating: 7/ 10
Plot: 7/ 10
Expert rating: 4.6/10 - source: http://www.rottentomatoes.com/m/planes/

Hari ini gue pergi nonton film ini, sendiri. Sayangnya, pilihan gue untuk pergi nonton sendiri sedikit bikin gue ngiri sama orang di sebelah gue. Kebanyakan mereka adalah couple atau yang sudah berkeluarga. Bagi lu jomblo yang lagi pdkt, nonton film ini bisa menambah peluang pdkt lu semakin banyak. Kenapa? Film ini lucu. Banyak adegan romantis yang sedikit menggelikan dan dapat menjadi referensi pdkt lu nanti. Terus, ada juga adegan yang bisa dijadiin bahan perbincangan sehabis nonton. Hehehe.

Jalan ceritanya biasa aja, classic. Film ini mudah dicerna, film ini bukan film yang mengincar award - The Dandees, Prambors. Ada yang jahat kemudian dijahatin sih baik, sih baik akhirnya mengalahkan sih jahat. Seperti film Disney lainnya, film ini juga punya moral yang baik.

Kurang lebih begitulah penilaian amatir gue. Semoga bermanfaat :)

Read more!

Saturday, September 7, 2013

Malming Episode 27

Bonjour!

Musim kuliah udah dimulai bung. Mestinya sih udah dimulai kecuali kayak gue, mahasiswa yang kejebak ngambil intake terakhir dan berakhir jadi pengangguran. Pathetic. Musim kuliah itu bisa jadi sesuatu asyik tapi juga bisa jadi sebuah hal yang kurang asyik. Kenapa? Karena lu harus ngalamin LDR kalau misalkan pasangan lu memutuskan untuk jadi calon diaspora. LDR itu indah.

Post kali ini gue terinspirasi dari ketikan temen gue, seorang blogger juga yang sedang jatuh cinta dan seorang calon diaspora. Lihat ketikannya deh, disini. Dia ngasih beberapa langkah buat bisa pdkt sama seorang cewek. Menurut gue sih masuk di akal juga, dan tanpa sadar gue ngelakuin beberapa hal itu. Hahahaha. Masa lalu. Nah, selain dari step yang dia kasih, gue mau kasih sebuah langkah baru buat elu cari ikan di laut. Buat elu yang masih nunggu siapa sih jodoh lu di kuliah, cobain cara ini deh.


Tunggu pas lagi ada acara festival internal gitu. Trus pura-pura kalau hp lu mati, then take the chance Beibeh! Eh bentar, lu ngerti sama videonya kan? Gue yakin iya, kita kan jago bahasa inggris. Hahahahaha. Well, good luck on your hunt. Shoot and kiss and run. Jerk. Bonsoir pals!

Read more!

Wednesday, September 4, 2013

Namaku: Refan. Bab 1

Prolog

Sekolah baru, seragam baru, pengalaman baru, guru baru, temen baru, kenalan baru, suasana baru, ide baru, sepatu baru, buku baru, pen baru, pensil baru, tas baru, cewek baru, istri baru. Jadi kepengen kawin, eh gak bisa deh, gue masih dibawah umur bahkan. Nonton pelem aja masih harus dikontrol. Ea. Mesum.

27 Juli 2009

Hari pertama masuk sekolah. Kesan gue? Bahagia. Kenapa? Wali kelas gue cakep banget, aduhai bodinya, bahkan lekukan gitar aja kalah. Udah gitu, suaranya juga merdu, sangking merdunya sampai memekarkan bunga mawar. Seriusan. Kalau untuk temen baru di kelas, jujur gue sangat asing. Wajarlah yah sekolah baru, kelas baru, kenalan baru. Semua berasa sangat berbeda sama jaman SMP gue. Ketika gue masih bisa sembarangan sok asyik sama cewek dan asal nembak, sekarang gue harus bisa jaga imej. Mereka gak boleh ngecap gue jadi anak freak, karena gue bukan freak. Gue adalah Batman.

Setelah bel berbunyi, di kelas diadakan tegur sapa. Masing-masing dari kami harus maju ke depan dan memperkenalkan diri. Sekarang, giliran gue.

"Bonjour!" Gue menggunakan bahasa prancis sebagai pembuka. Biar dikira gue ada keturunan bulenya.
"Perkenalkan, nama gue Refanus Aditya. Umur gue sama kayak kalian, masih di masa-masa ababil. Terus hobi gue ngedengkur di sebelah poster abu sasha. Gue percaya bahwa gue ada keturunan bulenya, terbukti dari muka gue yang mirip bule. Satu hal yang gue suka adalah cewek dengan poni sam-" Gue baru sadar, bahwa informasi gue berlebihan dan semua orang ngeliatin gue pake muka bego. "Kayaknya segitu dulu infonya, ada yang mau tau lebih?" Semua orang menatap satu sama lain, terus menggeleng bersamaan. Oke, ternyata gue emang keren banget sampe temen gue sendiri pun bengong.

Perkenalan masih dilanjutkan. Sekarang giliran wali kelas gue yang memperkenalkan diri.

"Selamat siang semua, perkenalkan nama Miss-" Aduhai denger suaranya aja udah bikin klepek-klepek. "Lana Keen. Kalian bisa panggil saya Ms. Lana atau Ms. Keen. Saya suka merajut dan memasak." Beh, ideal banget buat jadi istri. Apa yang kurang coba? "Miss, baru pertama kali jadi wali kelas. Jadi kalau ada kesalahan tolong dimaklumi ya." Beliau tersenyum. Kami kaum adam, cengo. "Ada pertanyaan?" Ini kesempatan gue buat kenal lebih deket sama dia.

Diacungkan jari telunjuk ke arah langit kelas, penuh girang gue bilang ... "Miss minta nomor telfonnya dong."
"Buat apa?" Beliau bertanya, raut mukanya berubah.
"Biar aku bisa callingan sama Miss setiap mal, eh setiap kalau ada masalah."
"Boleh. Ini aku tulis di papan tulis." Dengan sigap, gue ambil pen dan sebuah kertas dari meja sebelah. Ah, surga. Dapet nomor guru cantek.
"Eh Refan!" Ada yang manggil nama gue.
"Kena-" Gue nengok. Pupil gue membesar. Leher gue tegang. Mata gue belo. Ada malaikat tanpa sayap di sebelah gue. Ah! Oh! Yeah! Surga di dalam dunia. Gue, cengo.
"Ini pen sama kertas aku, kalau kamu mau pinjem kasih tau dong. Jangan -" Gue gak perduli kamu ngomong apa malaikat, mataku terpaku. Terpantek. Gak bisa ngehindar dari cantiknya wajah kamu. "... jadi gitu ya, jangan diulangin lagi." Gue masih cengo. "Refan, refan, kamu gapapa kan? Fan?" OH MY GOODNESS. "Kok kamu pucet. Sini bentar. Jidat kamu gak panas kok." Jidat gue dipegang. Dingin rasanya. Ah, melted. Ada yang ngalir. Darah. "Loh Refan, Fan?!" Gue mimisan. Pusing. "Refaaaaaan!" Suaranya makin terdengar pelan. Pelan. Pelan. Sunyi. Gelap. Gue pingsan di hari pertama masuk sekolah.

Bangun-bangun gue udah ada di UKS. Unit kesehatan setempat. Hidung gue dimampetin sama tissue. Gue ngeliat sekeliling. Gak ada orang. Kok gak seru banget, kan mestinya ada yang nemenin gue pas gue tertidur. Sedih. Sedih. Eh bentar, gue pegang jidat gue. Uh! Masih berasa ada sentuhan. Soft touch. Ah, gue harus kenalan sama dia.

===

Lewat beberapa minggu, gue baru sadar bahwa malaikat tanpa dosa yang nyentuh jidat gue adalah bekas mantan temen gue yang akhirnya berubah menjadi mantan best friend temen gue, yaitu gue sendiri. Intinya, itu mantan gue. Glek. Gue gak sangka dia jadi kayak gini, 

Sebuah kesalahan gue mutusin dia.
Ah, padahal gue udah move on. Sekaran gue uda di friendzone lagi. Dunia berat sebelah deh. Mari kita akhiri cerita gue yang udah mulai gak berujung, tepatnya gue gak tau apa yang harus gue ceritakan lagi ke kalian. Pembaca kisah hidup gue. Kelas SMA 1 gue berakhir dengan tidak mulus. Pincang. Nilai naik turun, kisah cinta yang mulai membara tapi padam sama dinginnya friendzone, harus berjuang keras biar bisa kurus dan dicintai kaum hawa. Masa yang lalu tapi tidak indah untuk dikenang. Hahahahaha.

Rada ngebut ya? Tapi ini kan kisah gue. Terserah gue mau ceritain bagian yang mana. Jangan kepo gitu dong, kepo kan gak baik buat kalian. Gosipin orang lain itu gak bagus loh. Hahahaha. Gue udah ceritain secara cepet kelas pertama gue di SMA, nah gimana dengan kalian? Masih inget gak sama masa-masa kalian masih bersikap layaknya anak SMP yang baru lulus.

I do miss my Grade 10. This is part 1 and wait for part 2, next week probably. A bientot!



Read more!

Monday, September 2, 2013

Music Corner 15 - First Monday in September

Horeeee! Bulan baru, tanggalan baru, hari baru, waktu baru, wajah baru, pengalaman baru, kehidupan baru, permainan baru, teman baru, kacamata baru, blog baru, makanan baru, produksi baru, selingkuhan baru, papa baru, mama baru, sodara baru, pacar ba ... udah mulai ngaco. Ah, denger ini aja deh daripada ngomongin yang baru. Lagu lama, tapi adu hai. Enak aseli.


Do you remember the
21st night of September?
Love was changing the minds of pretenders
While chasing the clouds away

Our hearts were ringing
In the key that our souls were singing.
As we danced in the night,
Remember how the stars stole the night away

Ba de ya - say do you remember
Ba de ya - dancing in September
Ba de ya - never was a cloudy day

My thoughts are with you
Holding hands with your heart to see you
Only blue talk and love,
Remember how we knew love was here to stay

Now December found the love that we shared in September.
Only blue talk and love,
Remember the true love we share today

Ba de ya - say do you remember
Ba de ya - dancing in September
Ba de ya - never was a cloudy day

Ba de ya - say do you remember
Ba de ya - dancing in September
Ba de ya - golden dreams were shiny days

Eh, hari ini hari senin yang artinya SUCKS. Kebisingan. Kemacetan. Kesibukan. Kepenatan. Bosen. Kangen. PR. Kuliah. Bos ngomel-ngomel. Ngejer deadline. Deadline tugas. Argh! Semua bercampur jadi satu. Kepenatan di hari senin. Kenapa ya, sering banget orang gak suka sama hari senin? Padahal kan hari cenin ceyu gituh. Kalau gak ada cenin jadinya tak ada minggu dong.

Gue sih suka hari senin, untuk saat ini. Kenapa? Gue masih harus nganggur, which mean liburan gue masih panjang banget. Jadi gue nunggu hari senin gue berubah jadi hari sibuk kayak orang lain. Yang lagi sibuk kuliah, kerja, diomelin sama bos, ngejer deadline, atau lagi marah-marah sama pacar (mendingan baikkan deh) atau lagi mau nembak cewek atau PROPOSE SOMEONE OUT THERE (Good Luck). Ah kesibukan yang gue sangat kangen sekarang. Kapan ya gue bisa sibuk?

Beberapa waktu lalu gue sih sempet sibuk dengan kegiatan baru gue yakni kerja di sebuah universitas sebagai seorang part timer. Gue gak berkuliah disitu, cuman gather some information and experience for my future. Lumayan loh kerja paruh waktu gitu. Gaji emang gak seberapa, tapi pengalaman dan koneksi yang lu dapet sepadan sama usaha lu kok. Salah satunya, gue jadi dapet sebuah akses buat keluar masuk kantor, walau gue udah gak kerja disitu lagi. Hahahaha. Seru kok.

Well, good luck for you day fellas :) Semoga ada pengalaman baru yang bisa lu dapetin hari ini. Siapa tau bisa dipake buat narik cewek, jadi ngaco deh. Hahahahaha.

Remember the true love we share today
Earth Wind And Fire (September)

Read more!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...