Sunday, September 27, 2009

Tiga

from old blog http://karyaindonesiaku.blogspot.com (not exist)

Hasrat untuk memiliki muncul terus dalam benakku. Ini sudah kedua kalinya aku menyatakan cinta pada dia, Clara pujaan hatiku. Aku terus berangan-angan menjadi pria pujaannya dah duduk di sampingnya. Tak terbayangkan bagaimana rasa senang yang melandaku nanti. Namun, tak semudah itu karna aku harus bersaing dengan penggemar Clara. Sungguh sulit hidup ini.

Namaku Alex, manusia semi-gendut, berkacamata, dan berbadan tinggi. Kegemaranku adalah membaca jadi tak salah bila aku bertemu dengan Clara, kan aku buatkan puisi terus. Clara, manusia berbadan ideal, berwajah wauw, dan otak yang cerdas. Tidak sepertiku, otakku yang hanya satu cc ini tak akan mudah untuk mengalahkan otak Clara yang 1000x lipat dariku. Tidak heran Clara lebih unggul dariku, namun kami saling menutupi kekurangan dan menjadikan kami pasangan yang serasi tapi itu hanya di mimpi saja, pada kenyataannya aku hanya pria biasa yang tidak memiliki kekuatan khusus. Hanya imajinasi yang aku punya.

Kini sudah tiga bulan pasca penembakan keduaku yang berujung gagal. Sayang sekali, padahal sedikit lagi aku dapat meraihnya, tetapi aku percaya, Clara akan jadi milikku. Kukumpulkan lagi kepercayaan diriku dan aku pergi menghadap Clara yang kebetulan ada di kantin bersama teman-temannya. Awalnya aku ingin mendekati, namun mereka keburu pergi. Jadinya aku tunda penembakkan ini seminggu lagi.

Bagaimana hidupku selama seminggu itu ? Hari-hari kutempuh dengan tanda tanya. Apakah aku berani yah ? Apakah dia mau menerima aku ? Aku berbicaranya diam-diam atau langsung di depan teman-temannya yah ? Sungguh untuk yang ketiga kalinya ini aku sangat gugup, saat istirahatpun aku tak bisa memalingkan wajah dari Clara, sampai akhirnya teman Clara, Putri, melihatku dan tersenyum melambaikan tangan dan memanggilku untuk duduk di sebelah Clara. Wajahku memerah seberti buah apel. Seketika itu juga Clara berbalik dan tersenyum kepadaku. Berbunga-bunga hatiku, jantungku terasa berhenti, aku gugup, gugup sekali. Aku tak bisa tersenyum, tubuhku kaku. Baru setelah Clara pergi aku dapat mengendalikan tubuhku lagi.

Sungguh besar cinta yang kumiliki untuk Clara, tidak dapat kutampung lagi. Sesampai di rumah, aku langsung membanting diri ke kasur dan mengistirahatkan tubuhku. Seperti biasa aku langsung tidur. Aku bermimpi bertemu dengan Clara dan menyatakan cintaku.

“Clar, aku sayang kamu.”

“Aku juga. Lex aku sayang kamu.”

“So.. Sweet ..” kata benakku dan aku terbangun dari mimpi yang tak akan terwujud itu.

Hari sudah gelap menunjukkan matahari sudah pergi dan diganti oleh bulan. Aku bersiap-siap membereskan buku untuk pelajaran esok hari. Saat sedang membereskan buku, handphoneku berdering meminta perhatianku. Di situ terpampang jelas nama Clara. Kuambil segera handphoneku dan kubaca surat pendek itu alias sms.

Hari sudah malam, tapi aku tidak lupa mengatakan hai kepadamu. Hai Alex.
Segera saja kubalas.
Tiada hari tanpa kata hai, jadi hai juga Clar.

Setelah itu kita berbalas-balas sms sampai sekitar jam sembilan baru dihentikan, karena Clara sudah mau tidur. Sudah dua jama terasa seperti dua menit. Sungguh, jika aku menjadi manusia super, akan kuputar lagi waktu, dan melanjutkan kesenangan itu berulang-ulang dengannya. Ironis, manusia adalah manusia, bukan manusia super, sekeras keinginan kita tidak akan mudah mencapainya karena membutuhkan kerja keras.

Tak tahan serangan kantuk yang diterimaku, aku tertidur. Pulas. Nyenyak. Mendengkur keras sekali. Tidurku menjadi berirama karena dengkuranku dan bunyi jangkrik bercampur dan menjadi irama seperti ini.

Grook grook kriik
Grook grook kriik
Grook grook kriik

Loh kok kayaknya lagu we will rock you sih. Sungguh dunia tidak ditebak, ternyata saat aku tidur, aku berubah menjadi penyanyi. Mimpi apa aku semalam.

Pagi hari yang cerah, tidak bertanda untuk hujan. Tahukan anda matahari cerah menandakan hari ini akan menjadi hari yang indah ? Teori ini dikemukakan oleh Alex, aku sendiri. Saat mandi aku bersenandung, tidak jelas nadanya tetapi sangat jelas olehku karena aku yang menyanyikannya. Kuputuskan hari ini aku akan mengemukakan perasaanku untuk yang ketiga kalinya. Kupercepat karena hatiku memberontak terus-menerus.

Kuperkuat langkah kakiku menuju gerbang sekolah yang makin mendebarkan. Tiba saatnya aku menyatakan cintaku kepadanya. Aku datangi Clara dan mengutarakan perasaanku.

“Clar, sebenarnya aku … aku …” aku sungguh gugup, sedari tadi kakiku bergetar tak bisa menahan grogi yang berlebihan.

“Yah ada apa ?” tanya Clara. Sepertinya ia bingung dan masih belum menyadari.

“Aku suka padamu, maukah kau menjadi pacarku ?” bibirku bergerak sendiri, berkeringat dinginlah aku. Kakiku terus bergetar. Seketika itu juga aku ingat dengan perkataan temanku. “Saat berbicara dengan Clara tatap matanya.” aku yang sedari tadi menunduk sembari menahan getaran di kakiku langsung menatap mata Clara.

“Maaf aku tidak bisa.”

Dor dor dor
Duar duar duar

Aku terdiam kaku. Aku tidak bisa mendengar dengan baik jadi kutanyakan lagi ke Clara. “Clar, tadi kamu ngomong apa ?”

“Maaf aku tidak bisa.”

Aku diam mematung, tidak bisa kuterima lagi dengan akal sehat. Lalu Clara pergi meninggalkanku. Aku terus berdiri mematung, sampai akhirnya aku tersadar dari perasaan patung tadi itu.

Ini sudah ketiga kalinya aku mengucapkan ‘aku sayang padanya, aku suka padanya, maukah kau jadi pacarku ?’ tahukah jawabannya ? ‘maaf aku tidak bisa’. Kata-kata itu menampar keras hatiku. Hatiku terluka, sudah lama sekali kutunggu. Sekarang ia pergi berlalu. Tidak tentu arah. Sudah tiga tahun berlalu sejak aku menyukai kelas satu SMP. Selama tiga tahun juga aku bersabar untuk tidak terburu-buru. Namun tetap saja ia tidak menerimaku. Aku hanya bisa menerima.

Banyak orang berpikir bahwa giliran yang ketiga itu mereka akan menyerah, dan itu berlaku juga padaku. Aku menyerah sekarang. Aku sudah tak kuat lagi. Ini yang ketiga kalinya dan untuk selama-lamanya.

TAMAT
Read more!

cinta itu akan sirna

from old blog http://karyaindonesiaku.blogspot.com (not exist)

Cinta, cinta. Sebuah kata terdiri dari lima huruf yang berartikan seribu arti. Kata yang ambigu-memiliki banyak bahasa-banyak oknum yang salah mengartikannya, tetapi niscaya suatu hari aka nada pemuda atau pemudi yang dapat mengartikannya. Bukan hal mudah untuk menemukan suatu arti baru, banyak halangan.
Manusia ciptaan Allah yang paling mulia dan sempurna, memiliki rasa yang kuat. Salah satunya perasaan cinta. Kaum hawa dan kaum adam saling menarik perhatian agar dapat menjalankan perintah Allah. Beranak cuculah dan penuhi bumi. Namun sungguh ironis, banyak sekali manusia yang menggunakan cinta ini untuk mencari keuntungan. Contohnya kawin kontrak, pernikahan berdasarkan tulisan di atas kertas bermaterai.
Ada banyak sekali cerita cinta itu. Aku akan ceritakan beberapa. Begini ceritanya.
<><><>
Bermula pada pertemuan tak sengaja di pagi hari itu. Dimana perwakilan dari kaum adam yang bernama Alex ini berjumpa dengan perwakilan dari kaum hawa yang bernama Klara. Dua insan ini tampak bagai pasangan yang siap untuk melangkah pasti ke depan. Mengapa tidak, karena pertemuan pada hari itu. Keduanya tampak sangat dekat. Dekat sekali sulit dibayangkan. Cukup banyak yang menolak daripada hubungan di antaranya karena mereka tahu bahwa Klara adalah perempuan yang bisa dibilang memiliki kemauan yang banyak dan keras kepala.
Saat pagi hari di sekolah, seperti biasa Alex menuju kelas Klara untuk berjumpa dengannya. Diketuklah pintu kelas itu dan Alex memasukkan kepalanya yang bulat ke dalam kelas.
“Pagi, Klaranya ada ?” kata Alex sembari memasukkan kepalanya ke dalam kelas.
“Tidak ada, Klara baru saja pergi.” sahut Laura yang merupakan teman sebangku Klara.
“Terima kasih.” Alex beranjak dan ingin pergi namun …
“Alex tunggu.” panggil Laura.
“Ya ? Kenapa ?”
“Ini ada surat dari Klara untukmu.”
“Terima kasih.”
Alex beranjak pergi. Dia mencari tempat yang menurutnya sepi dan santai. Dibukanya amplop putih bergaris ungu itu. Dengan seksama ia membaca surat itu. Begini isi surat itu.
Alex, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk mengecewakanmu. Tapi apa dayaku. Aku tak mampu untuk melawan. Kau sudah tahu banyak yang menyukaiku dan aku harus memilih diantara kamu dan mereka. Aku telah memilih salah satu dari mereka. Aku hanya butuh pergertianmu dalam hal ini. Sekali lagi maafkan aku. Walaupun kamu ingin menungguku, at the end,you'll never get my heart again. Tapi aku masih ingin menjalin persahabatan denganmu. Salam.
Klara
Alex yang sedari tadi berdiri sembari membaca surat itu duduk lesu. Ia meremas surat itu. Dirobeknya dan dibuangnya. Fatamorgananya telah hancur berkeping-keping. Hatinya yang bersiap menunggu itu tidak sabar lagi. Ia pergi. Meninggalkan dukungan cinta kepada Alex. Alex hanya terdiam. Meratapi nasibnya, ia menyesal mengapa dulu ia tidak menerima Klara malah meninggalkannya. Sekarang ia yang meninggalkanku.
Alex berkata pada hatinya yang paling dalam.
Cinta itu akan sirna. Entah oleh apa. Cinta itu tak bisa ditebak melalui alamiah maupun pikiran ilmuwan. Selama kita bisa mempertahankan cinta itu, cinta itu tak akan sirna. Niscaya cinta itu akan menuntunmu kepada jalan yang kau nantikan sebelumnya. Percayalah padaku.
TAMAT

Read more!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...