Saturday, January 14, 2012

#1 Dear L, Hujan

Salam,

Ini bukan pertama kalinya aku menulis surat untukmu. Walau tak tersampaikan langsung ke tanganmu, aku tetap percaya kamu akan membacanya suatu saat nanti. Aku tidak yakin kapan kamu bisa membacanya, tapi begitu kamu membacanya, percayalah aku akan berada di sisimu untuk membantu memahami arti surat ini :)

Tik ... Tik ... Bunyi hujan di atas genting. Masih ingatkah kau dengan lagu ini? Lagu yang yang sering kita nyanyikan bersama di kala musim hujan. Kangen. Aku rindu sekali pada saat itu. Bermain dengan rintik hujan yang pelan dan bercermin di atas genangan air. Ya, aku tak akan lupa ketika kamu mendorong jatuh aku ke dalam lautan lumpur itu :')

Duniaku sedang musim hujan sekarang, apakah duniamu juga sedang musim hujan? Aku berharap tidak, karena aku tidak mau kamu bermain hujan dengan orang lain. Egois, kamu bisa anggap aku egois, tapi aku akan tetap mencintaimu. Kadang ketika hujan mulai berhenti, aku duduk di teras dan menatap langit yang keabu-abuan. Aku berharap, hatimu tidak abu-abu terhadapku. I wish...

Berharap saja tidak bisa, kamu yang terus mengingatkanku akan hal ini. Terima kasih yah :) Anw, aku sedang berlatih bermain gitar. Sebulan lagi aku akan menunjukkannya padamu, aku berharap kamu bisa enjoy mendengarkannya :)

Tangerang, 14 Januari

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...