Tuesday, May 15, 2012

Live in at Baley, Day 2

Hari kedua di Bali, dan suasana masih terasa gak pas. Rindu rumah, rindu wc rumah, rindu guling bantal rumah. Intinya rindu cewe di perumahan (?). Hari gue diawali dengan perperangan di wc. Ketika bom atom jatuh ke dalam lubang sebuah lembah. Eniwei, disitu wcnya adalah wc jongkok. JONGKOK. Gue butuh beberapa menit untuk pemanasan paha sebelum gue boker, karena gue gak bisa jongkok terlalu lama. Alhasil gue sempet berdiri beberapa kali karena paha gue udah gemeteran. LOL. (jorok ah bahasannya).

Gue bangun entah jam berapa, gue berjalan keluar kamar dan ngambil jam tangan. Markun juga udah bangun. Dia tanya jam berapa, gue lihat jam tangan dan berkata. Jam 3 Kun. Oke, gue tidur lagi ama Markun. Bangun-bangun udah jam 6.30, anggota rumah gue juga udah pada bangun. Bersiap buat mandi dan sarapan. Menurut jadwal, gue harus ke balai desa itu jam 8.30. Kalau jadwal sih Ibu sih jam 9. Jadinya kita sempet lenje-lenje sebelum berangkat. Jam 9 tepat kami baru jalan. Perjalanan menempuh sekitar 10-15 menit.

Berfoto sebelum berjalan kaki

Perjalanan dari rumah ke Balai Desa, 1.000.000 mm jauhnya

Sesampai di balai, tatapan seorang guru menyentak gue. Tanda muka bingung ada di muka mereka. According to the schedule, today (Tuesday) my role is to work and tomorrow my role is to teach. Tapi karena gue telat, akhirnya gue ngajar duluan dan baru kerja pada keesokan harinya. According to the plan, gue semestinya ngajar olahraga, namun karena gue telat gue akhirnya ngajar biologi.



Ini wajah murid yang udah siap gue sesatkan. Buku yang dibaca itu punya gue dan isinya menyesatkan. :D



Satu anak yang tampaknya terbujuk difoto sama cowo ganteng

Selesai ngajar gue ke sekolah mereka dan mulai merapikan dan membersihkan sekolah mereka. Selesai bersih-bersih sekolah gue harus pulang sejauh 1.000.000 mm untuk sekedar makan siang. Perjalanan yang jauh ngebuat gue makin laper dan laper. Dan hasilnya, makanan yang dimasak itu ENAK. Enak beneran loh Bu. Ayam goreng dan sambelnya, mantaaaap.

Lihat bagaimana lahapnya mereka makan

Ini namanya pisang ijo, walau masih ijo tapi pisang ini udah mateng. Rasanya manis, enak banget!

Selesai makan, gue harus balik lagi ke balai desa untuk pergi membersihkan beberapa tempat dan ke panti asuhan. No choice la, kami jalan lagi. Kami berjalan lagi, dengan tertatih tatih. Lol. Untuk foto di tempat kami membersihkan gak ada, jadi lanjut ketika gue ke panti asuhan.


Di panti kami dibagi menjadi kelompok sesuai kelompok yang ngajar. Kami disuruh bermain bersama mereka. Jujur gue rada bingung mau main apa sama mereka, apalagi mayoritas anak pantinya adalah cewek. Gue sempet keliling-keliling ngeliat anak-anak lain pada main apa.


Jago loh main basketnya

Akhirnya kami menemukan games, dan gue gak bisa ngejelasin gimana gamenya karena gue sendiri masih bingung banget. Hehe. Tapi hukumannya yang rada lucu. Bagi yang kalah, harus berjoget sambil menari.

Genius salah satu korbannya

No games to do, akhirnya kami ngajarin sebuah permainan yang entah mengapa bernama jebot. Game yang bemodalkan tangan dan jari aja.

Kevin - Velly. Seru kan?

Selesai dari panti asuhan, no work to do lagi. Jadi kami memutuskan untuk pulang dan main, karena bosen sama mainan di rumah akhirnya gue hijrah ke rumah Denny. Yang ternyata rumahnya sebrangan ama gue. Bapaknya Denny adalah keponakan dari Ortu gue. Di situ gue diajarin main Jegog, semacam alat musik mirip kolintang yang dipukul-pukul. Di situ ada Yansen juga, jadi kami bertiga diajarin main.

Bapaknya Denny

Yansen - Denny, lagi main jegog

Inilah ending dari hari gue saat itu. Setelah selesai makan malam, gue tidur bersama dengan yang lain. Well, post kali ini gue jamin cukup panjang karena fotonya banyak, tapi semoga kalian gak capek bacanya :)

Good Night

Beberapa foto pada hari itu
Richard - Caleb - Tommy. Latihan parkour

credit to Anita
Billy - Gue. Asyiknya naik sepeda motor :3

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...