Friday, June 22, 2012

Bagian 3

Bagian 2
Di pihak pejantan. . .

Tuuut... Tuuut... Tuuut...

"Halo, Manda! Manda! Damn!"

"Udah sih Do, Manda udah gak sayang lagi sama lu, men--" Mata Aldo langsung memincing ke arah Putra yang belum selesai bicara. "Ding lu selingkuh aja atau putusin dia dan cari cewek baru."

"OI PUTRA jaga omongan lu!" Teriak Nokia Aldo. "Gue bukti cintanya Aldo ama Manda, dia siap membiarkan gue kecapekan baterai tinggal satu, demi bisa sms-an sama Manda. Lu gak punya kuasa buat ngo--"

"LU BERANI SAMA MAJIKAN GUE?" Balas Ipon Putra (Iphone buatan Cina). "Bos gue cuman mengatakan yang bener kok. Buktinya BB udah jarang ketemu sama lu, itu tandanya Bos elu udah jarang jalan ama Manda."

"Tapi itu gak menjadi alasan buat Aldo putus sama Manda, mereka kan eperlasting, gak terpisahkan kalau menurut pelem yang ditonton Aldo baru-baru ini, sama ...." Mendadak Nokia diam.

"Lawak lu Put, mana mungkin gue bisa putusin dia gitu aja. Lagian ini kan udah lagi jalan tahun ke-lima, dan gue lepas gitu aja? Makan jamban aja Put." Celoteh Aldo gak terima candaan Putra.

"Simple aja Bro, Manda belakangan jadi sensitif banget kan? Terus dia suka aneh sendiri. Semua kebebasan lu direnggut Cuy, belum lagi dia ngerasa lu punya hubungan khusus ama Shilla. Eh sebenarnya lu ada apa sih sama Shilla? Belakangan lu jadi deket banget sama dia." Aldo diam ditanya begitu, Putra masih terus berusaha ngorek-ngorek apa yang sebenarnya terjadi antara sahabatnya sama monster-berambut-panjang itu.

"Sama siapa Nok? Benerkan, bahwa Aldo sendiri juga udah mulai deket sama Shilla-Shilla itu. Elu sendiri juga udah jadi saksi. Kenapa masih gak mau ngaku?" Serang Ipon ke Nokia. Nokia masih diam menatap ke arah Aldo.

"Do, benarkah ini? Bahwa selama ini lu ada apa-apa sama Shilla itu? Pantes kemarin motorola bisa mendadak ngegombalin gue." Nokia bergumam sendiri dan sedikit berharap bahwa apa yang digumamkan itu gak terjadi.

"Udah ngaku aja Nok, toh gak ada ruginya. BB hilang, Motorola pun jadi. Udah lebih ramping dibanding sih BB." Bujuk sinis Ipon.

"Do? INI SERIUSAN DO?"

Braaaak... Pletaaak... Nokia menjatuhkan diri dari meja dan dengan sigap Aldo berlari dan meraih Nokia sebelum terbentur lantai *adegan slow motion* "Nokia-a-a-a-a...." Braak.. Keduanya jatuh dan Nokia berhasil ditangkap.

"Aldooo Aldo, hp butut gitu dibuang aja sih. Masih lu pake aja, mending lu beli punya gue deh. Iphone, murah lagi." Nokia menatap pasrah gak percaya disebut hp butut.

"Iye, Iphone Cina. Beli di tanah abang paling. Put cari makan yuk. Laper." Ipon menatap marah ke Aldo dan berusaha bertingkah tapi gak bisa, karena Putra sudah keburu mengangkatnya dari meja.

"Oke sayang." Canda Putra. Nokia dan Ipon saling bertatapan. "Maho..."

"Do, lu gak seriuskan putusin Manda?" Nokia masih terus bergumam. "ALDO LU GAK SERIUS KAN? JAWAB GUE WEEEEEH."

"JAWAB GUE ALDO!"

Ngieeek.. Blaaak.. Pintu kost Aldo tertutup.
Bersambung . . . 
Bagian 4
*Kejadian hanya sebuah fiksi, jikalau ada kesamaan kejadian dan tempat berarti cuman kebetulan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...